BERKUNJUNG KE MUSEUM BALI WUJUD PEMBELAJARAN DI LUAR KELAS
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah bentuk pembelajaran yang memiliki pengetahuan faktual, yaitu siswa ingin melihat keadaan nyata yang dilihat secara langsung, Pada tanggal 13 Desember 2019, selesai penilaian akhir semester I, siswa kelas 2 SD Kristen Harapan serta guru-guru kelas 2 dan pengurus paguyuban melakukan kunjungan bersama ke Museum Bali. Adapun peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah sebanyak 151 orang siswa, yaitu dari kelas II A sebanyak 38 orang, kelas II B sebanyak 38 orang, kelas II C sebanyak 38 orang dan kelas II D sebanyak 37 orang diikuti juga oleh pengurus-pengurus Paguyuban setiap kelas dan beberapa orangtua yang ikut mendampingi. Adapun manfaat yang diperoleh melalui kegiatan ini yaitu siswa lebih mengenal sejarah dan benda-benda peninggalan masa lampau. Sebelum anak-anak memasuki museum, anak-anak mendapat pengarahan secara umum tentang Museum Bali dari petugas museum.
Didalam museum anak-anak didampingi oleh guru kelas, pengurus paguyuban, dan beberapa orang tua juga ikut melihat-melihat benda-benda yang ada di dalamnya. Guru memberikan penjelasan kepada siswa-siswa yang bertanya tentang benda-benda yang ada di museum dengan dibantu oleh beberapa petugas yang ada di museum. Museum Bali ini menyimpan benda-benda bersejarah dari Buleleng atau Bali Utara, Bali Timur atau Karangasem, dan Bali Selatan atau Tabanan.
Dengan mengajak anak-anak mengunjungi Museum Bali, kami berharap dapat menambah wawasan anak-anak tentang museum, supaya mereka mengenal benda-benda sejarah yang ada di Bali sehingga mereka tidak melupakan apa yang pernah digunakan oleh nenek moyang mereka dulu. Dengan pembelajaran diluar kelas, anak-anak sangat antusias karena mereka dapat dengan langsung melihat peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Museum Bali.
Kami juga merasakan ada sinergi dengan orang tua terkhusus dengan pengurus paguyuban di kelas 2. Sehingga dengan kegiatan ini kami berharap bisa bekerjasama untuk sama-sama mendukung kegiatan belajar, karena belajar tidak hanya dilakukan di sekolah dengan gurunya, tetapi belajar harus juga dilakukan di rumah bersama orang tua.